Dasar Jurnalisme
Minggu, 10 Januari 2010
Masalah Jurnalisme Yang Berkaitan Dengan Perkembangan Media
Pada dua postingan yang lalu sudah dibahas mengenai masalah-masalah jurnalisme yang sekarang berkembang, baik dari khalayak maupun dari wartawan. Akan tetapi, ternyata itu saja tidak cukup untuk menkategorikan maslah yang ada pada dunia jurnalisme saat ini. Ada masalah lain yang terkait dengan perkembangan media. Dan mari, tanpa perlu berlama-lama lagi, kita bahas masalah tersebut bersama-sama.

1. Media pers dipakai untuk meneguhkan posisi politik. Porsi berita yang berimbang, netral, relevan, dan benar jadi berkurang. Berimbang adalah keterangan berasal tidak hanya dari satu pihak saja. Netral adalah keterangan tidak sensasional dan didramatisir. Relevan adalah hubungan antara kejadian dengan ide yang disajikan. Benar adalah secara ontologism kejadiannya ada / empiris, berkonteks hukum foemal legalitas, berkonteks universal (keadilan atau kepantasan kemanusiaan universal), wacana dianggap benar dalam kehidupan public. Hanya 10 persen berita yang muncul di Indonesia menerapkan empat prinsip di atas.

2. Media pers lebih banyak dipakai untuk memenuhi kepuasan hiburan. Fakta yang tersaji merupakan fakta privat, bukan fakta public. Kepentingan yang terpenuhi adalah kepentingan subjektif media untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Contohnya dalah pemberitaan tentang gossip-gosip selebritis. Padahal berita berkaitan dengan orang banyak maka seharusnya berita : penting, bermanfaat, dan mempengaruhi.

3. Cybermedia dipakai untuk menyajikan realitas riil. Cybermedia menyiarkan realitas semu. Realitas semu memungkinkan lahirnya fantasi naratif dari imej. Cybermedia seharusnya menyajikan realitas psikologis (yang belum terjadi). Dan jurnalisme seharusnya menyajikan realitas sosiologis (yang sudah terjadi).

4. Media pers melemparkan terlalu banyak wacana. Akibatnya khalayak sulit memberikan penilaian moral, sehingga tidak dapat menangkap wacana yang penting. Contohnya adalah pemeberitaan kasus Bank Century. Media pers adalah area wacana (ruang produk yang independen dan terbuka). Wartawan bukan buruh, mereka harus memiliki intelektual untuk memenuhi dua criteria berita. Yaitu, menjelaskan persoalan dan merangsang orang untuk berpikir.


Source : mata kuliah Dasar-dasar JUrnalisme Ilmu Komunikasi Fisipol UGM tanggal 3 desember 2009 oleh Ana Nadhya Abrar.


kunjungi situs lengkap tentang komunikasi di sini. (english / Indonesia)

Label:

posted by Muhammad Agfian Muntaha Adiantho @ 02.28  
0 Comments:

Posting Komentar

<< Home
 
About Me

Name: Muhammad Agfian Muntaha Adiantho
Home: Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.

Links
Powered by

BLOGGER