Dasar Jurnalisme
Kamis, 10 Maret 2011
Pengertian Jurnalistik
Jurnalistik jelas sangat menyentuh kehidupan kita sekarang ini. Kata jurnalistik seakan-akan sudah menjadi milik semua orang dewasa ini. Dari dosen yang isi kepalanya penuh dengan buku-buku berbobot sampai dengan pedagang es cendol yang mungkin hanya berpikir bagaimana menghidupi keluarganya, semuanya tahu akan jurnalistik.

Sayangnya, meskipun kita dapat membayangkan apa itu jurnalistik, namun tetap saja, jika disuruh menerangkan secara detail, kita akan kesulitan. Karena itulah, ada baiknya jika kita sedikit mmebahas tentang pengertian jurnalistik secara luas.
Tentunya, sebelum menginjak pada pengertian jurnalistik, kita harus mengetahui dulu, bagaimana awal mula kata jurnalistik digunakan. Dja’far H. Assegaf (1991 :9) dalam buku Ermanto (2005) meninjau kata jurnalistik sejak jaman romawi dulu. Di mana pada masa itu terdapat sebuah acta diurna. Itu merupakan sebuah lembaran-lembaran berisi peraturan yang dibuat oleh senator romawi yang ditempelkan di tempat-tempat yang mudah dibaca oleh masyrakat.

Kemudian, dari acta diurna itu lah, akhirnya berkembang menjadi journal di Inggris, dan akhirnya, menjadi jurnalistik di Indonesia.

Lalu apa pengertian jurnalistik? Ternyata, ada cukup banyak pengertian jurnalistik yang dikemukakan oleh para pakar bidang ini. Kondisi yang tidak jauh beda dengan kata komunikasi yang definisinya sendiri, emncakup 128 definisi! Namun, dengan melihat perkembangan ilmu, akhirnya munculah Ermanto (2005) yang emncoba menggabungkan definisi-definisi tentang jurnalistik tersebut.

Menurutnya, jurnalistik adalah kegiatan mengkomunikasikan informasi/berita yang aktual kepada masyarakat melalui media massa secepat-cepatnya. Dari pengertian itu ada beberapa hal yang perlu kita pahami. Pertama, jurnalistik merupakan proses atau kegiatan pengkomunikasian berita mulai dari mencari, mengumpulkan, mengolah, menulis, dan mengedit informasi hingga menjadi berita yang aktual. Kedua, hasil olahan informasi itu bisa berwujud berita langsung, reportase, feuture, atau opini. Ketiga, informasi yang telah diolah itu disiarkan secepat-cepatnya melalui media massa seperti surat kabar, majalah, atau televisi.

Itulah definisi jurnalistik yang menurut saya cukup sesuai dengan saat ini. Dengan mempertimbangkan kemajuan teknologi yang ada, dan bagaimana manusia sekarang sudah hidup pada era informasi. Tak bisa kita pungkiri, bahwa jurnalistik adalah salah satu aspek terpenting di dunia saat ini. Jadi, sudahkah anda membaca, melihat, dan mendengar berita hari ini?
posted by Muhammad Agfian Muntaha Adiantho @ 02.04   0 comments
Teknik Dasar Membuat Berita Profil
Berita Profil adalah bagian dari berita kisah.
Berita Kisah memiliki sifat-sifat sebagau berikut di dalam beritanya :
• Menceritakan kebenaran dengan teknik penulisan sastra
• Berisi opini dengan titik berat tinjauan terhadap fakta
• Uraiannya meliputi latar belakang peristiwa, sebab akibat, interpretasi, dan penjelasan fakta.
• Menyentuh perasaan
Semua itu harus masuk dalam sifat berita profil. Namun, untuk berita profil, ada titik berat tambahan, yaitu dalam menceritakan profil seseorang, kita harus menyentuh 3 aspek. Prestasi, Impian, dan Biografi.
• Prestasi : Hal-hal yang sudah dicapainya. Bersifat masa lampau. Tidak terbatas pada hal yang positif, bias juga merujuk pada masa lalu yang kelam dan negative.
• Impian : Hal-hal yang ingin dicapainya. Bersifat masa depan. Tidak hanya pada apa yang diinginkan oleh narasumber, tetapi juga pada apa yang mungkin menimpanya. Contoh : kemungkinan kesusahan hidup yang akan dihadapi oleh korban merapi.
• Biografi : Hal-hal yang berkaitan dengan data pribadinya. LAhir dimana, wajahnya seperti apa, keluarganya bagaimana. Berfungsi untuk membuat pembaca merasa lebih dekat dengan narasumber.
Seperti berita-berita lain, berita profil harus memiliki lead yang kuat. Menurut biro pendidikan majalah tempo, ada 6 lead yang cocok untuk mengawali berita profil. Yaitu : lead ringkasan, lead bercerita, lead deskriptif, lead kutipan, lead pertanyaan, dan lead menggoda. (biro pendidikan tempo, 1979:23-31)
Lead ringkasan adalah pembukaan berita profil yang mengungkapkan inti sari cerita yang akan disampaikan kepada pembaca. Misalnya :
Membuat mobil kotak sabun tidak gampang bagi Bilarut, 15 tahun, yang lumpuh selama 15 tahun.
Lead bercerita adalah pembukaan berita kisah yang menciptakan satu suasana yang sanggup menjadikan pembaca sebagai tokoh utama cerita. Contoh :
Batu-batu besar menengadah mengancam sekitar 60 m di bawah, ketika Ableh berjuntai di ujung tambang pada lereng curam, sementara angin kencang berdesir di sebelah utara puncak Merapi.
Lead deskriptif adalah pembukaan berita profil yang menciptakan gambaran dalam pemikiran pembaca tentang seorang tokoh. Misalnya :
Mata coklat dan dingin itu makin kecil seperti ketika mengamati sebuah wajah. Ia seolah-olah menmebus tempat tersembunyinya kebohongan.
Lead kutipan adalah pembukaan berita profil yang memakai kutipan dari tokoh-tokoh terkenal. Tujuannya adalah meninjau watak sang tokoh. Contoh :
“Rakyat banyak, sobat, adalah seekor binatang busa yang menakjubkan”, kata Soekarno.
Lead pertanyaan adalah pembukaan berita profil yang menantang pengetahuan atau rasa ingin tahu yang dimiliki oleh pembaca. Contoh :
Adakah satu cara untuk mengalahkan Habibie?
Lead penggoda adalah pembukaan berita profil yang bermaksud mengelabui pembaca dengan cara bergurau. Misal :
Ia memilki 200 kaki. Seribu jari kaki, seratus hidung,……sebuah barisan drumband.
Setelah memiliki lead yang kuat, barulah Body bias dibentuk. Body berita profil tidak memiliki aturan khusus. Terserah penulis ingin membuat body berita seperti apa. Yang penting adalah efek dramatis dalam tulisan dapat terbentuk dari body itu.
Setelah body, masuklah kita pada penutup. Penutup berita kisah sesuai biro pendidikan Tempo adalah sebagai berikut :
• Penutup Ringkasan yaitu penutup berita profil yang mengikat ujung-ujung bagian cerita yang lepas dan menuju kembali ke lead.
• Penutup penyengat yaitu penutup berita kisah yang mengagetkan pembaca.
• Penutup klimaks, yaitu penutup yang merupakan akhir sebuah cerita yang bersifat kronologis.
• Penutup tak ada penyelesaian, yaitu penutup yang meninggalkan sebuah tanda Tanya besar untuk dijawab oleh pembaca sendiri.
That’s all!! Thx for attend here.
Pelajari dan praktekkan. Kemampuan menulis bukanlah semata dari bakat, tapi dari latihan yang terus menerus. Keep writing, and enjoy your own world.
(materi ini diambil dari buku : Penulisan berita, karangan Ana Nadhya Abrar)
posted by Muhammad Agfian Muntaha Adiantho @ 01.48   0 comments
About Me

Name: Muhammad Agfian Muntaha Adiantho
Home: Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia
About Me:
See my complete profile
Previous Post
Archives
Shoutbox

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Duis ligula lorem, consequat eget, tristique nec, auctor quis, purus. Vivamus ut sem. Fusce aliquam nunc vitae purus.

Links
Powered by

BLOGGER